“Gak mau kacang, ah. Takut jerawatan!” atau begini,” Jangan banyak makan kacang, sayaaang…. Nanti tambah endut lho.” Seringkah Anda mendengar atau bahkan mengucapkan kata-kata itu sendiri? Pernah? Bahkan sering? Ya wajar, kita mungkin telah lama menghakimi benda kecil yang rasanya gurih nikmat itu. Mau direbus, digoreng disangrai atau dibuat bumbu pecel kesukaan-ku, tetap saja rasanya gurih nikmat. Iya.. kacang tanah! Kacang tanah atau produk olahan berbahan dasar kacang dituding mengandung lemak yang potensial meningkatkan kolesterol maupun membuat orang gendut.
Padahal kecemasan itu sekarang patut dibuang jauh-jauh. Karena sebenarnya kacang tanah yang mempunyai nama latin Archais Hypogea memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan. Kacang tanah yang kita kenal sehari-hari, mengandung banyak nutrisi nabati yang dibutuhkan tubuh seperti energy, protein, kalsium, vitamin, fosfor, magnesium, zat besi dan kalium.
Ini mungkin yang ditakutkan atau menjadi pemahaman salah akan kacang, bahwa kacang itu mengandung lemak! Orang baru mendengar kata lemak saja sudah pasti mempunyai asumsi bahwa semua lemak atau makanan yang mengandung makanan lemak adalah berbahaya bagi kesehatan. Apalagi dengan salah kaprahnya kata-kata diet rendah lemak apalagi tidak ingin gemuk. Padahal lemak itu sendiri terdiri dari lemak sehat dan lemak yang berbahaya bagi tubuh.
Lemak Berbahaya
Lemak jenuh dan lemak trans merupakan jenis lemak yang kurang sehat. Lemak ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dengan cara meningkatkan kadar kolesterol total dan kolesterol jahat LDL. Kolesterol yang kita peroleh dari makanan pada dasarnya tidak sama dengan lemak, tapi kolesterol ini ditemukan pada makanan hewani. Asupan kolesterol dari diet ini akan meningkatkan kadar kolesterol. Tapi, peningkatan ini tidak terlalu berpengaruh dibandingkan dengan lemak jenuh dan lemak trans.
Berikut jenis lemak yang berbahaya beserta sumbernya:
Lemak jenuh. Terdapat pada produk-produk hewan (seperti daging, unggas, makanan laut, telur, produk-produk susu, serta mentega) dan minyak kelapa.
Lemak trans. Terdapat pada minyak sayur yang dihidrogenasi, produk-produk bakaran (seperti crackers dan kue), serta makanan yang digoreng.
Kolesterol dari makanan. Terdapat pada produk-produk hewan (seperti daging, unggas, makanan laut, telur, produk-produk susu, serta mentega).
Lemak sehat
Lemak sehat adalah lemak-lemak yang tidak jenuh, baik lemak tidak jenuh tunggal maupun ganda.
Lemak tidak jenuh tunggal bisa diperoleh dari olive oil, minyak kacang, canola oil, alpukat, kacang-kacangan dan biji-bijian. Sedangkan lemak tidak jenuh ganda bisa diperoleh dari minyak sayur, kedelai, kacang-kacangan dan biji-bijian. Ada satu lagi jenis lemak tidak jenuh ganda yaitu Asam Lemak Omega-3, bisa diperoleh dari ikan seperti salmon dan mackerel, biji rami, minyak rami dan kenari.
Jika ingin memilih lemak, pilihan terbaik adalah lemak-lemak yang tidak jenuh, baik lemak tidak jenuh tunggal maupun ganda. Jenis lemak ini, bila digunakan untuk menggantikan jenis lemak lainnya, bisa menurunkan risiko penyakit jantung dengan cara menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol jahat LDL dalam darah. Seperti halnya kacang tanah, yang termasuk keluarga kacang-kacangan, mempunyai kandungan lemak tidak jenuh. Lemak dalam kacang tanah tergolong lemak nabati (fitosterol). Yang mana lemak ini justru bermanfaat untuk mencegah penyakit kardiovaskular (jantung)
Fitosterol juga berfungsi menurunkan kadar kolesterol dan Trygliserida dengan cara memblok absorbs kolesterol dari makanan yang dikonsumsi. Fitosterol juga akan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati.
Dari peneltian mengkonsumsi kacang minimal seminggu sekali akan menurunkan resiko penyakit jantung 25% lebih rendah disbanding mereka yang tidak mengkonsumsi kacang. Prinsipnya agar kesehatan tetap terjaga, pola makan yang harus diterapkan adalah pola makan seimbang. Untuk kacang sendiri dapat dijadikan variasi menu atau makanan selingan. Lebih baik memilih segenggam penuh kacang sebagai snack daripada kripik kentang atau crackershasil olahan lainnya. Hidup kacang!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar